Negara Burundi Sejarah Sejarah Dan Kehidupan Disana

Burundi adalah sebuah negara yang tidak memiliki laut yang terletak di wilayah danau besar di tengah benua Afrika. Meski tidak memiliki batas langsung dengan laut, namun tidak sedikit daerah barat negara ini berdekatan dengan Danau Tanganyika. Tidak memiliki laut, mengalami tekanan dari penduduk serta sumber daya alam yang kurang memadai adalah sederet polemik yang sedang dialami Burundi dan sekaligus membuatnya menjadi salah satu negara miskin di Afrika dan juga dunia. Negara ini bertetanggaan langsung dengan Republik Demokratik Kongo di arah barat, Rwanda di arah utara, serta Tanzania di arah selatan dan timur. Asal usul penamaan negara ini sendiri diketahui bermula dari bahasa Bantu, yakni Kirundi.

Bendera Negara Burundi
Sama seperti negara-negara benua Afrika pada umumnya, kondisi ekonomi negara ini sangat miskin. Saking miskinnya, bahkan pendapatan perkapitanya negara ini jauh lebih kecil ketimbang negara Indonesia. Ukuran negara ini memang kecil namun bukan berarti negara ini tidak memiliki masalah. Di ketahui Burundi sedang mengalami masalah konflik besar dalam mencari pemberesan klaim supremasi dari suku minoritas Tutsi yang berkuasa dengan permintaan peran serta politik dari suku mayoritas Hutu. Akibat konflik ini, tidak jarang terjadi pertikaian maupun serangan yang berakibat pada kematian. Sampai saat ini berita tentang negara Burundi mungkin jarang sekali terdengar, dunia seolah-olah "tutup mata" dengan apa yang terjadi disana. Padahal sebenarnya negara ini sedang mengalami konflik besar yang sangat mengerikan.


Sejarah Negara Burundi
Pada abad ke-16, negara Burundi merupakan bentuk kerajaan merdeka. Awal mula kerajaan Burundi sampai saat ini masih simpang siur dan masih dikerubungi mitos. Berdasarkan beberapa legenda yang beredar, pendiri dinasti pertama kali diketahui bernama Ntare Rushatsi, merupakan orang yang datang dari Rwanda pada abad ke-17. Selain itu, ada pula sumber lain yang tepercaya mengungkapkan jika Ntare datang dari Buha, di Tenggara dan membangun kerajaan miliknya di daerah Nkoma.

Sampai hancurnya kerajaan itu pada tahun 1966, ia dianggap sebagai salah satu kerajaan penghabisan dalam sejarah Burundi. Sebelumnya, tepatnya pada tahun 1903, Burundi pernah dijajah oleh Jerman dan ketika terjadinya perang dunia II, Jerman pun menyerahkan Burundi ke Belgia.

Karena itu, kemudian Burundi dimasukkan sebagai bagian dari mandat Liga Bangsa­Bangsa Belgia, Ruanda­Urundi tepatnya pada 1923. Kemudian Burundi pun menjadi Wilayah Kepercayaan PBB yang berada di bawah otoritas Belgia sesudah Perang Dunia II.

Burundi kemudian merdeka pada tahun 1962 dan baru melaksanakan pemilihan umum pada tahun 1993. Sayangnya antara tahun itu, Burundi dikuasai oleh beberapa diktator militer yang hampir semuanya berasal dari kalangan minoritas Tutsi. Pada periode itu, Burundi sedang mengalami kerusuhan etnik.

Salah satu peristiwa besar nan mengerikan dulu pernah terjadi pada 1964, 1972 serta pada akhir tahun 1980. Pada tahun 1993, Burundi menjalankan pemilihan umum demokratis yang pertama kali. Pemilu ini dimenangkan oleh Front untuk Demokrasi di Burundi (FRODEBU) yang kebanyakan berasal dari kalangan suku mayoritas, Hutu.

Pemimpin FRODEBU sendiri bernama Melchior Ndadaye, kemudian menjadi presiden Burundi pertama. Namun, dalam beberapa bulan kemudian ia dibunuh oleh sekelompok kalangan tentara asal suku minoritas, Tutsi. Peristiwa pembunuhan presiden ini langsung saja berakibat pada terjadinya konflik perang saudara. Perang saudara yang melibatkan antara suku mayoritas (Hutu) dan minoritas (Tutsi),  masih bersambung sampai tahun 1996. Kala itu, mantan presiden Pierre Buyoya mengambil alih setir kekuasaan dalam suatu kuteda.

Antara 1993 dan 1999, perang antar etnik (Hutu dan Tutsi) telah menyebabkan banyak nyawa melayang. Setidaknya perang anatar etnik ini telah mengakibatkan 250 ribu korban tewas.

Pada bulan Agustus 2000, dilaksanakan kesepakatan perjanjian damai. Dalam perjanjian itu, hampir semua kelompok politik yang ada di Burundi telah menandatangani persetujuan perdamaian. Selanjutnya pada tahun 2003, pemerintah Buyoya dan kelompok pemberontak suku Hutu (CNDD­FDD), menyetujui untuk melakukan gencatan senjata.

Meskipun persetujuan damai telah dilakukan, namun tetap saja sampai sekarang konflik masih terus berkepanjangan. Pada bulan Juli 2005, diadakan sebuah pemilu yang kemudian dimenangkan oleh mantan pemberontak suku Hutu (CNDDFDD).

Burundi Sendiri terdiri dari 17 provinsi, 117 komune, dan 2.638 koline. Pemerintah menyusun provinsi pada batas-batas tertentu. Pada tahun 2000, provinsi Bujumbura dipisahkan menjadi dua provinsi, yaitu Bujumbura Pedesaan dan Bunjumbura Mairie .

Ini daftar provinsi lengkap dari negara Burundi.

  1. Bubanza
  2. Bujumbura Mairie
  3. Bujumbura Rural
  4. Kirundo
  5. Makamba
  6. Muramvya
  7. Bururi
  8. Cankuzo
  9. Cibitoke
  10. Gitega
  11. Karuzi
  12. Kayanza
  13. Muyinga
  14. Mwaro
  15. Ngozi
  16. Rutana
  17. Ruyigi


Itulah sejarah negara Burundi yang harus Anda ketahui. Sebagai negara yang merdeka kita patut bersyukur karena tidak akan melihat darah bertumpahan di mana-mana layaknya di negara Burundi.

0 Comments


EmoticonEmoticon